Menghadiri undangan pernikahan (resepsi) hukumnya adalah fardhu ain ada yang mengatakan fardu kifayah [Mughni Al-Muhtaj Juz 3 Hal. 280]. Selain ikut menyaksikan sebuah pernikahan, juga ikut berbahagia terhadap terselenggaranya kebaikan dan mencegah perilaku fakhsya'. Namun, bagaimana hukumnya jika seseorang secara diam-diam tanpa adanya undangan ikut hadir dalam sebuah acara resepsi pernikahan?
Dilansir dari piss-KTB, hukumnya adalah haram. Kecuali jika tuan rumah mempersilahkan maka hukumnya berubah menjadi makruh.
وأما التطفل وهو حضور الدعوة بغير إذن فحرام إلا أن يعلم رضا رب الطعام لصداقة أو مودة وصرح جماعة منهم الماوردي بتحريم الزيادة على قدر الشبع ولا يضمن قال ابن عبد السلام وإنما حرمت لأنها مؤذية للمزاج
قوله ( لأنها مؤذية للمزاج ) وحينئذ تحرم سواء كانت تلك الزيادة من ماله أو من مال غيره ومقتضاه أنها حيث لم تؤذ لا تحرم ولا ضمان وإن لم يعلم رضا المضيف ولا يبعد الضمان والحرمة حيث لم يعلم رضاه بذلك وأنها تكره حيث علم رضاه لأنها قد تؤذي ح ل
Sedangkan hukum menerombol (menghadiri undangan tanpa izin) maka haram hukumnya kecuali bila diketahui kerelaan dari pemilik jamuan karena jamuannya disediakan untuk sedekah atau ramah tamah.
Segolongan ulama seperti al-Mawardi membatasinya tidak melebihi kadar kenyang dan baginya tidak diwajibkan mengganti apa yang ia makan (bila terdapat kerelaan pemilik jamuan), berkata Ibn Salam hal tersebut diharamkan karena kebiasaannya dan umumnya hal yang demikian unsur menyakiti pemilik jamuan. [ BUJAIRIMI ALAL-MANHAJ III/343 ].
يحرم التطفل واستثنى المتولي وغيره فقالوا إذا كان في الدار ضيافة جاز لمن بينه وبين صاحب الطعام انبساط أن يدخل ويأكل إذا علم أنه لا يشق عليه
Haram hukumnya menerombol, al-Mutawally dan lainnya memberikan pengecualian bila terjadi pada tempat jamuan yang antara dia dan pemiliknya diketahui tidak menyakiti dan sukarela saat ia masuk dan turut serta makan. [ Roudhoh linNAWAWI VII/339 ]
ويحرم التطفل وهو حضور الوليمة من غير دعوة إلا إذا علم رضا المالك به لما بينهما من الأنس والانبساط
haram hukumnya menerombol (menghadiri undangan tanpa izin) kecuali bila diketahui kerelaan dari pemilik jamuan karena diantara keduanya terjadi rasa saling suka dan gembira. [ SYARAH BAHJAH oleh ZAKARIYA AL_ANSORIXV/221 ].
Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
Komentar
Posting Komentar